Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

Wednesday, July 20, 2011

Akhirnya bisa nyobain Google +


Semenjak diluncurkannya Google + pertama kali, dan informasi mengenai feature apa saja yang ada didalamnya membuatku penasaran untuk dapat segera mencoba dan mengutak atik seluruh isi kandungannya (Halah kayak ibu-ibu aja pake kandungan segala, he..). Namun nampaknya keinginanku untuk dapat segera mewujudkan hasrat menjajal Google + nampaknya hanya menghasilkan garuk-garuk kepala saja. Pasalnya untuk dapat menggunakan fasilitas Google + ternyata hanya bisa diperoleh jika kita mendapatkan undangan dari seseorang yang memang sudah menjadi bagian dari Google + itu sendiri. Jadi pertanyaannya sekarang adalah "Siapa yang akan mengundangku?" Ternyata tak hanya aku yang mengalami kebuntuan untuk mendapatkan sekedar undangan dari seseorang agar dapat mencoba social networking yang satu ini. Temanku pun mengalaminya, padahal dalam networkingnya sudah ada tawaran dari temannya yang memang telah tergabung dalam komunitas Google +, namun tetap saja dia tidak bisa mencobanya.

Akhirnya pada tanggal 19 Juli 2011, saat surfing di sebuah website, aku menemukan sebuah blog yang berisikan pengalamannya saat menjajal Google +, dan syukur Alhamdulillah ternyata dengan berbaik hati ia bersedia membagikan undangannya untuk orang-orang yang ingin mencoba feature-feature yang ditawarkan oleh si Mbah Google ini. Tak pelak aku pun jingkrak-jingkrak senang, karena teryata ada seseorang nun jauh disitu ada yang menawarkan undangan tersebut. Tak kusia-siakan kesempatan itu, dan segera saja kutuliskan di blognya "Wah pengen juga niy punya account di g+ mau dunk mas di inpait juga. Dan Whoalaaa....saat beranjak sholat dhuha bbku berbunyi, ternyata ada ismail masuk. Eh betapa kagetnya diriku saat membaca isi email tersebut ternyata undangan dari mas Septiadi setia wijaya (Makasih ya mas, inpaitannya).

Dan setelah register akhirnya akupun dapat menikmati fasilitas Google + yang kuimpikan selama ini. Hadeeuuuh, bingung juga pada mulanya, seperti biasa kita dibawa ke halaman profile untuk mengisi data-data tentang diri kita. Dan ketika kucoba untuk mengintip google + milik mas Septiadi kutemukan beberapa artikel yang menarik, akhirnya aku pun mencobanya. Ting..jadilah postingan pertamaku berupa iklan jualan Kurma. Alhamdulillah ternyata aku mendapat tambahan ilmu lagi. Makasih ya Allah telah Kau mudahkan jalanku. Dan buat pembaca blog berikut ini adalah skrinsot (screen shoot) dari Google + punyaku.


Anda Berminat?

Monday, July 18, 2011

Kronologis penipuan "Anugrah Elektronik" part 2 (modus berbeda)

Telah saya ceritakan dalam tulisan sebelumnya mengenai kronologis penipuan "Anugrah Elektronik" dengan modus penjualan barang elektronik. Dan melalui tulisan saya yang kedua ini saya ingin berbagi pengalaman dengan pembaca blog mengenai penipuan dengan modus transfer ke rekening penipu yang melibatkan seseorang yang memerankan sosok customer service sebuah bank swasta terkenal.

Kejadiannya terjadi pada hari kamis tanggal 23 Juni 2011 sekitar pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00. Oleh pihak Anugrah Elektronik yang menggunakan no hp 081354646110 saya diberitahukan bahwa nanti ada telpon dari seseorang yang ia sebut sebagai boss pemilik usaha Anugrah Elektronik akan menghubungi saya untuk menyelesaikan permasalahan pengembalian uang pembelian laptop yang bermasalah. Dan dia menyebutkan bahwa si penelpon nanti kemungkinan adalah istri boss. Whatever lah dia mau bilang siapa pun si penelpon nantinya. Dan benar saja tak lama kemudian seseorang yang mengaku bernama Retno menghubungi saya dan mengaku sebagai salah seorang karyawan Anugrah Elektronik yang ditugaskan untuk menangani permasalahan saya tersebut. Ia menghubungi saya untuk memberitahukan bahwa ia akan mentransfer uang saya dengan terlebih dahulu menanyakan ke mana dana tersebut akan ditransfer. Saya ceritakan kepada si mbak Retno ini bahwa transaksi sebelumnya saya menggunakan no rekening bank adik bukan no rekening bank saya sendiri. Dan pada akhirnya dia meminta supaya saya memberikan no rekening saya sendiri bukannya no rekening orang lain. Ok saya berikan no rekening bank saya dan kemudian ia mengatakan akan konfirmasi kembali jika dana telah ditransfer ke rekening saya. Selang lima sampai sepuluh menit kemudian ia mengabarkan kepada saya bahwa dana telah ditransfer ke rekening bank permata dan meminta saya untuk melakukan pengecekan apakah dana telah diterima atau belum.

Alhamdulillah selama ini setiap kali bertransaksi saya jarang sekali mempergunakan atm baik untuk pengecekan saldo ataupun melakukan transfer. Jadi pada saat itu saya cek saldo di rekening bank permata menggunakan Mobile banking. Ternyata nominal yang tercantum dalam rekening saya tersebut hanya berisi transfer gaji dari tempat saya bekerja, dan tidak ada notifikasi bahwa saya menerima transfer dari orang lain. Setelah berkali-kali saya melakukan pengecekan tidak berubah juga nominal yang ada di rekening saya, kemudian saya berinisiatif untuk mencoba melakukan pengecekan melalui Permata Internet Banking, namun hasilnya pun tetap sama saja. Komplain dong, kemudian saya hubungin si Retno ini dan mengatakan bahwa dana yang ia transfer belum masuk juga. Dengan dalih bahwa ia telah mentransfer dananya dan tidak ingin terjadi kesalah pahaman diantara saya dengannya, si Retno ini mengatakan bahwa jangan melakukan pengecekan melalui internet banking maupun mobile banking dikarenakan kedua jenis transaksi ini seringkali mengalami gangguan. Dan pada akhirnya ia menyarankan saya untuk melakukan pengecekan langsung melalui atm. Namun akal sehat saya mulai berpikir, apakah mungkin jika dilakukan pengecekan melalui internet banking dan mobile banking saja saldonya tetap seperti itu kok di atm bisa berbeda? Karena penasaran akhirnya saya turuti sarannya untuk melakukan pengecekan melalui atm. Disini cerita serunya berawal.
Si penipu kali ini (baca Retno) mengira bahwa saya melakuan pengecekan ke atm bank permata, namun saya tidak ke atm bank permata tapi ke atm bank bersama. Kebetulan di dekat rumah saya ada Alfamart yang ada atm bank mandiri. Sesampainya saya di atm saya sms ke penipu ini bahwa saya telah sampai di atm yang selanjutnya penipu tersebut menghubungi saya dan menceritakan bahwa ia telah menyampaikan pengaduannya mengenai transfer yang gagal dilakukan ke seseorang yang ia katakan sebagai customer service bank permata. Saat disambungkan ke customer service tersebut saya sudah mulai curiga karena saat menghubungi permatatel begitu terdengar lagu pembukaan seharusnya melalui mesin penjawab terlebih dahulu tapi saat itu saya sudah langsung terhubung dengan sang customer service palsu. Setelah menjelaskan permasalahan Retno soal tidak sampainya tranferannya ke rekening saya, si cs palsu ini mencoba meyakinkan saya dan meminta saya untuk membantunya agar permasalahan Retno ini terselesaikan. Dengan dalih jaringan bank permata yang sedang offline dan si cs palsu ini berniat membantu meng onlinekan secara manual saya diminta untuk ke atm dan terjadilah percakapan sebagai berikut:
S = Saya si penulis, CS Palsu = CS
CS : Silahkan masukkan kartu atm anda dan pin anda
S : Sudah
CS : Apa yang nampak di layar monitor atm?
S : Ya menu transaksi, ada Informasi saldo, Ganti pin, Transaksi lainnya..
CS : Ok, sekarang coba anda cek saldo rekening anda saat ini.
S : Ok, sudah lalu?
CS : Berapa dana yang tersedia di rekening anda?
S : Empat Juta sekian sekian sekian..
CS : Ok, sekarang anda kembali ke menu awal dan pilih transaksi lainnya
S : Sudah....
CS : Menu apa saja yang tampak di layar monitor sekarang?
S : Banyak, ada pembayaran kartu kredit, ada transfer dan lain-lain
CS : Baik, sekarang anda masuk ke menu tranfer
S : (Kok menu transfer?) pikir saya dalam hati, wah mau ditipu lagi niih..
CS : Setelah itu apa yang muncul di layar?
S : Ada transfer ke rek permata lain, ada transfer ke bank yang lain
CS : Ok, sekarang pilih menu transfer ke bank lain
S : (Nah loh, makin aneh dah nih..)Sudah..lalu?
CS : Apalagi yang muncul di layar?
S : Ada daftar kode bank dan no rekening yang harus dimasukkan untuk transfer
CS : Jangan..gak usah pencet yang kode bank, anda masukkan saja 009
S : (Iseng saya pencet juga tuh kode bank, 009 kalo tidak salah ingat BNI)

Dan selanjutnya panduan dari si CS palsu ini sampai pada menu di layar atm yang harus mengisikan nominal uang yang akan ditransfer. Tetapi si CS melarang saya untuk mengetikkan nominal uang yang ditransfer dan malah saya disuruh untuk memasukkan semacam kode dengan awalan 039XXXXX kode selanjutnya tidak saya ketahui karena saya takut jika melanjutkannya maka rekening bank permata saya dapat dikendalikan olehnya. Sayangnya ketika kartu atm keluar dari mesin atm menimbulkan bunyi sehingga si cs palsu beserta dengan Retno berupaya agar saya tetap di mesin ATM dan tidak beranjak pergi dari atm. Dan Retno pun mulai meneror saya dengan mulai memojokkan saya serta membuat agar saya panik, namun saat itu yang terpikirkan hanyalah bagaimana saya memindahkan saldo rekening saya supaya aman. Retno dengan berapi-api memaksa saya untuk kembali ke mesin ATM, namun saya katakan bahwa saat ini mesin atm sedang mengantri 10 orang (padahal saat itu tidak ada satupun yang mengantri). Tambah beranglah si Retno ini dan kemudian tiap menit dia memonitor antrian, yang tetap saja saya katakan antrian belum beranjak. Kemarahan Retno memuncak dan mempertanyakan bahwa apa iya orang bertransaksi di atm selama itu? Saya katakan bahwa orang pergi ke atm itu punya kepetingan berbeda-beda, tidak hanya ambil uang tunai saja, mungkin melakukan transfer, mungkin melakukan pembayaran dan lain-lainnya. Sebelum berlarut-larut akhirnya si cs palsu mencob menengahi pertengkaran kami dengan menanyakan lokasi atm bank permata tempat saya berada. Yang kemudian saya jawab saja sekenanya di jalan alternatif cibubur. Sembari menjawab pertanyaan dari duo penipu tersebut saya mencoba meminta tolong petugas alfamart agar membantu saya mentransferkan uang saya ke rekening bank saya yang lainnya, namun usaha saya ini gagal lantaran petugas alfamart menolak dengan alasan mereka tidak tahu. Ya sudahlah akhirnya saya lakukan sendiri transfer uangnya dan tidak memperdulikan Retno serta cs palsu yang berkoar-koar diujung sana. Setelah saya selesai transfer nampaknya Retno terus berusaha menghubungi saya. Dan ketika usaha saya telah selesai baru telponnya saya angkat. Di ujung sana Retno memaki-maki dan memarahi saya karena telponnya tidak buru-buru diangkat. Saya pun balik menghardiknya, dengan mengatakan bahwa saya mencurigai dia dengan cs palsu telah bersekongkol melakukan penipuan. Namun ia mengelak dan bahkan si cs palsu ini mencoba melerai kami dengan menggiring saya kembali ke mesin ATM. Seperti cerita di awal saya diminta oleh si cs palsu ini untuk mengecek saldo saya kembali. Dan saya sebutkan bahwa saldo saya sekarang tinggal seratus ribuan, lalu si CS menebak bahwa saya telah melakukan pengambilan tunai sehingga saldo rekening saya tinggal seratus ribuan. Dan saya katakan saja iya, sontak saat itu juga hubungan telpon terputus. Makin yakinlah saya bahwa baru saja saya telah melalui proses penipuan dengan modus transfer rekening. No handphone Retno pun tiba-tiba tidak dapat dihubungi.
Setelah keluar dari alfamart akhirnya saya mencoba menghubungi CS bank permata yang asli di no 63399. Dan benarlah dugaan saya bahwa apa yang baru saja saya alami adalah murni penipuan, cs bank permata yang aslipun mengatakan bahwa system mereka tidak pernah offline. Kalaupun offline itupun namanya gangguan dan itu juga terjadi diseluruh jaringan bank permata bukan hanya di daerah batam saja. Satu hal lagi yang perlu diingat bahwa saat berbicara dengan nasabah, cs bank permata selalu akan menanyakan data-data diri nasabah untuk cross check.
Demikianlah para pembaca blog, pengalaman saya saat hampir terjebak dalam modus penipuan melalui atm, mudah-mudahan pengalaman saya tersebut dapat memberikan peringatan bagi para pembaca agar lebih berhati-hati jika menerima telpon dari seseorang yang mengaku cs dari sebuah bank.

Kronologis penipuan pembelian notebook oleh "Anugrah Elektronik"

Facebook, siapa yang tak kenal dengan situs jejaring sosial ini. Mulai dari anak-anak sampai dengan kakek nenek pun mengenalnya. Beragam aktifitas dunia maya dapat dilakukan dalam situs jejaring ini. Mulai dari mencari teman baru, ataupun mencari teman-teman yang telah lama tak pernah bertegur sapa lagi. Bermain games, mencoba beragam aplikasi yang ditawarkan di dalamnya, sampai dengan berbelanja online dari para facebooker yang menggunakan fasilitas pertemanan untuk memperoleh pelanggan baru bagi produk yang mereka tawarkan. Kemudahan mengakses internet dimana saja dan kapan saja, serta kemudahan untuk membuat account facebook ternyata dimanfaatkan oleh beberapa gelintir orang untuk melakukan tindakan kejahatan melalui facebook. Satu diantara tindak kejahatan yang dilakukan melalui facebook adalah "PENIPUAN" terhadap pengguna facebook yang melakukan belanja online. Melalui blog ini penulis akan membagikan kronologis penipuan belanja laptop melalui facebook yang dilakukan oleh "ANUGRAH ELEKTRONIK" (http://www.facebook.com/profile.php?id=100002388755371&refid=0)



Hari Pertama Rabu 22 Juni 2011Pagi hari ketika seorang teman kantor memberitahukan sebuah link tautan di facebooknya tentang sebuah toko online yang menjual notebook dengan harga yang super murah membuat saya tertarik untuk membeli produk yang mereka tawarkan di situs jejaring sosial tersebut.


Singkat kata saya bersama dengan teman saya tersebut melakukan panggilan ke nomer hp 0813-5464-6110 untuk menanyakan detail produk yang mereka tawarkan yaitu berupa sebuah notebook dengan merk Dell Latitude E6410 seharga Rp.1.550.000,- saja. Disebutkan oleh si pemilik nomer tersebut bahwa barang ready stok 5 unit di gudangnya. Setelah menimbang dan memikirkan masak-masak saya janjikan akan menghubunginya kembali untuk kepastian pemesanan barang tersebut pada hari Sabtu tanggal 25 Juni 2011.

Sebelum saya memutuskan untuk membeli produk tersebut secara online, saya memutuskan untuk mengecek tentang profile "Anugrah Elektronik" di situs jejaring social facebook. Dan ketika saya lakukan pencarian ternyata ditemukan banyak sekali nama "Anugrah Elektronik". Akhirnya setelah saya buka satu persatu pilihan saya tertuju pada dua account facebook "Anugrah Elektronik" yang mempunyai kemiripan profile.


Dan kemudian saya mencoba menghubungi no hp yang tertera di profile facebook tersebut, namun yang bersangkutan hanya menjelaskan mekanisme pemesanannya saja. Dan beliau tidak menanyakan tentang barang dagangan beliau yang mana yang membuat saya tertarik. Tak lama berselang setelah saya selesai melakukan panggilan ke no hp "Anugrah Elektronik" yang kedua ini, saya mendapatkan panggilan dari no hp 0813-5464-6110 yang mengatakan bahwa pemesanan saya jadi dilakukan pada hari sabtu atau kapan? (fyi telpon sebelumnya saya berjanji memberitahukan akan melakukan pemesanan pada hari sabtu, tapi setelah itu saya mencoba mengirimkan sms untuk menanyakan kembali detail produk yang ia tawarkan berikut mekanismenya). Setelah melakukan perundingan dengan adik saya maka diputuskan untuk melakukan transfer dana sejumlah Rp.1.550.000 pada malam harinya. Untuk kepastian kapan barang akan sampai ditangan saya pun juga saya tanyakan kepastiannya. Seperti gambar dibawah ini


Malam hari selepas magrib setelah saya mentrasfer uangnya saya konfirm ke no hp 081354646110 bahwa dananya telah saya transfer berikut dengan menyertakan bukti transfernya melalui sms. Setelah saya konfirm saya sempat kaget dan shock karena ketika saya hubungi no tersebut tidak aktif. Namun tak berapa lama no tersebut kembali aktif dan memberitahukan kepada saya bahwa barang pesanan saya sedang kosong. Saya sempat berdebat tentang ketersediaan barang tersebut, bahkan sempat meminta uang saya dikembalikan, namun dengan dalih macam-macam uang saya tidak dapat dikembalikan bahkan ia menawari saya barang yang lain yaitu Sony Vaio dengan kode produk VPCEA16FG. Dan untuk mendapatkannya saya diharuskan menambahkan uang sejumlah Rp.500.000,- (Ternyata saya sudah masuk ke perangkap dia yang pertama, dengan dalih barang pesanan tidak tersedia yang kemudian ditawarkan produk lainnya dengan tambahan dana untuk mendapatkannya). Pada akhirnya saya setujui juga untuk transfer ke rekeningnya.

Hari Kedua, Kamis 23 Juni 2011
Pagi hari sebelum transfer kekurangan uang untuk pembelian sony vaio saya diminta untuk konfirmasi terlebih dahulu ke no 0813-5464-6110. Dan setelah konfirmasi ia memberikan no rekening kepada saya, namun betapa kagetnya saya karena no rekening yang ia berikan berbeda dengan no rekening pertama yang ia berikan kepada saya.


Dengan dalih bahwa saldo di rekening yang pertama kali ia berikan tidak mencukupi untuk melakukan transaksi penarikan dana, ia meminta saya untuk mentransfer uangnya ke no rekening yang kedua. Dan tanpa rasa curiga saya pun mentransfer uangnya ke rekening tersebut. Setelah dana saya transfer kemudian ia berjanji akan mengirimkan barangnya sekitar pukul 11.00 siang. Dan saya minta untuk mengirimkan barangnya menggunakan paket One day service, yang kemudian dikarenakan mahalnya layanan tersebut ia meminta saya untuk menambahkan uang sejumlah Rp.100.000 untuk ongkos kirimnya dan saya sanggupi.
Sekitar pukul 9.30 pagi ia kembali menelpon saya dan mencoba menawarkan kepada saya sebuah handphone nokia c3 seharga Rp.150.000,- sebagai bonus buat saya. Awalnya saya menolak dikarenakan saya tidak membutuhkn handphone, namun karena dia memaksa dan saya berpikir tak apalah kalo cuma seratus ribuan saja. Akhirnya disepakati harga nokia c3 tersebut Rp.100.000,-. Total dengan ongkos kirim yang harus saya bayarkan menjadi Rp.200.000,- dimana ia meminta dana tersebut tidak ditransfer tapi melalui pengiriman pulsa senilai Rp.200.000,- ke no hp miliknya. Setelah saya kirimkan pulsa tersebut akhirnya saya menunggu konfirmasi darinya perihal pengiriman barang tersebut.
Sekitar pukul 10.30 an ia menelpon kembali dan mengatakan bahwa barangnya telah dikirimkan. Gak salah dong, kalau kemudian saya tanyakan no resi pengirimannya? Namun saat itu ia kembali menolak memberikan no resi pengiriman kepada saya dengan dalih bahwa ia lupa mencatatnya. Yaah sudahlah barang sudah dikirim ini, pikir saya.
Kira-kira pukul 14.30 saya ditelpon dari no 081354646110 yang mengatakan bahwa barang telah sampai di bandara halim. (Sempet heran juga, kok bukan ke Bandara Soeta tapi malah ke halim?), tapi ya sudahlah toh barang sudah sampai ini di jakarta. Namun ternyata ada maksud lain dibalik itu, bahwasannya ia memberitahukan kepada saya bahwa barang kiriman saya tidak dapat keluar dari bandara halim dikarenakan tertahan oleh pihak bea cukai. Dan singkat kata saya diharuskan mengeluarkan uang lagi sejumlah Rp.1.000.000,- untuk dapat mengeluarkan barang tersebut dari bea cukai (menurut ceritanya dia dikenakan denda Rp.2.000.000,- untuk dapat mengeluarkan barang tersebut, sehingga denda tersebut dibagi berdua dengan saya). Sempat saya tanyakan apakah kejadian ini seringkali terjadi? Dan ia jawab bahwa kasus saya sudah ke 6 kalinya, namun dia mengatakan bahwa masalah ini adalah masalah biasa dan tidak perlu dikhawatirkan. Akhirnya setelah bersusah payah mencari pinjaman uang untuk dapat mengeluarkan barang pesanan yang tertahan, kemudian saya transfer ke rekening Anugrah Elektronik ini. Lagi-lagi dia memberikan no rekening yang lain lagi kepada saya untuk transfer dana tersebut.


Tanpa berpikir lebih jauh lagi dikarenakan ingin segera mendapatkan barang pesanan saya, akhirnya saya transfer juga dana sejumlah satu juta rupiah ke no rekening bca yang ia berikan. Dan setelah saya mengkonfirmasi transfer kepadanya, saya berharap hari itu juga barang dapat saya terima walaupun saya harus menunggunya di kantor sampai malam hari (di infokan oleh si Anugrah Elektronik ini bahwa barang akan sampai dikantor saya sekitar pukul 20.00).
Namun setelah sholat ashar sekitar pukul 15.30 saya mendapatkan telpon dari 081354646110 berkali-kali, dan saat saya angkat ternyata dia meminta bantuan saya untuk dapat mentransfer kembali uang sejumlah Rp.1.000.000,- dengan dalih bahwa bagian dia sejumlah satu juta rupiah untuk menebus barang pesanan saya tersebut uangnya telah ditransferkan seluruhnya oleh istrinya ke rekening boss Anugrah Elektronik. Tak pelak saya sudah hilang kesabaran dan menolak untuk mentransfer kembali berapapun jumlah uang yang dia minta. Dan pada akhirnya ia berjanji akan mengembalikan uang yang telah saya keluarkan sejumlah Rp.3.250.000,- pada malam harinya sekitar pukul 17.00 - 18.00. Namun rupanya babak baru penipuan si Anugrah Elektronik part 2 rupanya baru saja akan dimulai pada malam tersebut, yang akan saya ceritakan kembali dengan judul berbeda pada penulisan saya berikutnya. Mudah-mudahan kronologis penipuan oleh Anugrah Elektronik ini dapat memberikan masukan bagi pembaca sekalian untuk lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi online.

Twitter Google + Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews